Pages

Monday, December 29, 2025

Tentang Aan Anshori

Mohammad Anshori, atau akrab disapa Aan Anshori, lahir 8 Juni di Jombang, menamatkan D3 Informatika Komputer (A.Md.) di AMIK Jombang, S1 Ilmu Hukum (S.H) di Universitas Darul Ulum Jombang dan S2 Hukum Keluarga Islam (M.H.) Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang.

Selama masa SMP, SMA dan pra-kuliah, ia menghabiskan 7 tahun berpindah-pindah dari pesantren Tambakberas, Kedungmaling Mojokerto dan Tulungrejo Pare.

Saat kuliah ia aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama Jombang, dan pernah menjabat sebagai sekretaris umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (NU) Jombang.

Ia juga  berkegiatan di lembaga swadaya masyarakat seperti ICDHRE, LINK dan Lakpesdam NU untuk isu HAM, agama, dan kelompok minoritas agama dan gender-seksualitas.

Pernah mengikuti madrasah (short-course) "Cultural Studies and Decolonization of Humanities; Theories and Practises," UIN Yogyakarta 2016. 

Pada Agustus 2017 ia terpilih mengikuti International Visitor Leadership Program dari Pemerintah Amerika Serikat belajar singkat multikulturalisme di Washington DC, Philadelphia, Detroit dan Los Angeles. Selain itu ia mengisi beberapa kuliah tamu terkait Islam dan Indonesia, misalnya di kelas Antropologi Singapore Management University (2021). 

Pernah menjabat sebagai kordinator Jaringan GUSDURian Jawa Timur hingga 2015 dan kordinator Jaringan Islam Antidiskriminasi/JIAD sampai sekarang. 

Selain menjadi dosen matakuliah Religion dan Pancasila di Univ. Ciputra Surabaya dan mengisi kelas katekisasi dan pendalaman teologi di kalangan Katolik dan Kristen, ia menjadi anggota working group program interfaith PGI-PKN Belanda.

Ia juga aktif menulis di The Jakarta Post, Geotimes, Asumsi.co, Magdalene.co, Rappler dan situs lainnya. Ia menjadi penulis dan editor buku "Narasi Memori; Ada Aku di antara Indonesia dan Tionghoa," "Jalan Lain Perdamaian, Derap Perlawanan di Kaki Semeru," "Kota Santri Kota (in)toleransi," dan "Jilbab dan Salib; Kisah Para 'Pelanggar Batas' di GPIB Tiberias," (forthcoming)

Ia juga menulis salah satu judul di buku "Siapakah Sesamaku?" dan "Changing Hearts and Minds," (STFT Jakarta); "Berebut Kontrol atas Kesejahteraan," (Polgov UGM); "Tafsir Progresif Islam & Kristen; Keragaman Gender dan Seksualitas"; (GAYa Nusantara), "Changing Hearts and Mind," (STFT Jakarta); "#AtasNamaBaikPesantren; Kekerasan Seksual dan Keadilan yang harus ditegakkan," (Formujeres); "130508 Merawat Ingatan Merajut Kemanusiaan," (IDENERA); "Islam & Tubuh-Tubuh Queer," (YIFoS). 

Beberapa tulisan online terkait Peristiwa 1965, antara lain; "Masihkah Meragukan Maaf Gus Dur?", "Memutus Peristiwa 1965 dengan Skema 1-5-1," "Kemenangan Faksi Militan; Jejak Kelam Elit Nahdlatul Ulama' akhir September-Oktober 1965," "Hantu PKI di Pendataan Kiai," "IPT65 diantara Kepungan Empat Kelompok," "Rekonsiliasi 65 Koma," "Surat Cinta untuk Machasin (Rois Syuriah PBNU)," "Genosida 65; Fantasi Rekonsiliasi a la Jokowi."

Ia dapat dihubungi melalui IG @aan.anshori Twitter: @aananshori Facebook: Aan Anshori Email: aan.anshori@gmail.com

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Tentang Aan Anshori

Mohammad Anshori, atau akrab disapa Aan Anshori, lahir 8 Juni di Jombang, menamatkan D3 Informatika Komputer (A.Md.) di AMIK Jombang, S1 Ilm...